Informasi Penting dari Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M. tentang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara : PKKMB Universitas Lampung 2024 Day 1

Informasi Penting dari Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M. tentang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara



Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., dalam presentasinya yang bertema "Milestone Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045," membahas berbagai aspek penting terkait kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. 

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang membentang dari Sabang hingga Merauke, memiliki keragaman suku dan bahasa yang sangat luas. Keragaman ini merupakan kekayaan yang perlu dipertahankan dan dikelola dengan baik. Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah adanya upaya untuk memecah belah bangsa melalui perpecahan yang disebabkan oleh perbedaan suku, agama, dan ideologi. 

Geografis Indonesia yang strategis dan kekayaan alamnya, baik hayati maupun non-hayati, menjadikannya sasaran berbagai kepentingan internasional. Negara-negara lain sering kali berusaha menguasai Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Ironisnya, meskipun Indonesia kaya, sering kali negara ini hanya menjadi konsumen dan terhambat untuk maju. Hal ini disebabkan oleh berbagai cara yang digunakan untuk melemahkan Indonesia, termasuk melalui perang proxy, yaitu konflik yang melibatkan pihak ketiga atau kelompok lain, baik yang dilakukan oleh negara maupun non-negara.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk tetap waspada dan peka terhadap berbagai ancaman. Kondisi sosial saat ini menunjukkan adanya ideologi yang semakin liberal, separatisme, dan komunisme. Dari segi politik, polarisasi masyarakat menjadi semakin nyata. Dalam bidang ekonomi, penguasaan dan pengelolaan sumber daya oleh asing menjadi perhatian utama. Di bidang sosial budaya, permasalahan seperti penyalahgunaan narkoba, hedonisme, pergaulan bebas, dan tawuran perlu diatasi dengan serius.

Penyalahgunaan narkoba adalah salah satu isu krusial, dengan 15.000 jiwa meninggal setiap tahunnya. Pada tahun 2023, diperkirakan ada 5,1 juta penduduk yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Contoh terbaru dari upaya penegakan hukum adalah penangkapan 30 kg sabu-sabu oleh Polda Lampung pada 26 Juli 2024, yang diduga merupakan selundupan dari Malaysia.

Media sosial juga menjadi sarana penyebaran disinformasi, fitnah, penyesatan, provokasi, dan pembunuhan karakter. Isu-isu yang sedang trend sering digunakan untuk meragukan Pancasila dan melemahkan nasionalisme. Masalah pertahanan dan keamanan negara mencakup sengketa lahan, konflik SARA, pelanggaran perbatasan, separatisme di Papua, serta perkelahian antar suporter yang menelan korban jiwa.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menunjukkan semangat perjuangan yang tinggi. Selama 300 tahun perjuangan kedaerahan, tidak menghentikan tekad bangsa untuk meraih kemerdekaan. Tokoh seperti Dr. Soetomo, yang pada usia 20 tahun mendirikan Budi Utomo pada 20 Mei 1908, menandai awal kebangkitan nasional yang bersatu dan melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam perjuangan merebut kemerdekaan, bangsa Indonesia hanya memerlukan 17 tahun untuk meraih proklamasi, sebuah pencapaian yang luar biasa jika dibandingkan dengan 300 tahun perjuangan sebelumnya.

Dalam konteks masa depan, penting bagi kita untuk melakukan transformasi dan mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045. Peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dalam proses ini. Seperti yang diungkapkan, "Jika kamu ingin, berikan 10 pemuda dan aku akan mengguncangkan dunia." Mahasiswa, sebagai individu yang belajar dan berkomitmen tinggi, memiliki potensi besar untuk mempengaruhi perubahan dan perkembangan bangsa.

Dengan kesadaran dan aksi yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan dan meraih kemajuan yang diharapkan untuk menjadi negara yang lebih baik dan lebih kuat.


0 Komentar